Coaching Clinic “Implementasi MBKM”

Perkumpulan Sekolah-Sekolah Teologi di Indonesia (PERSETIA) telah selesai menyelenggarakan Coaching Clinic “Implementasi MBKM” pada Rabu hingga Kamis, 28-29 Februari 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Bidang Akademik, Ketua Program Studi, Sekretaris Prodi, serta beberapa staf kependidikan dari sekolah anggota dan sekolah calon/bakal calon anggota PERSETIA.


Acara ini dibuka secara resmi oleh Pdt. Dr. Fibry Jati Nugroho, S.Th., M.Si, yang juga merupakan Project Officer kegiatan Coaching Clinic, mewakili Ketua PERSETIA. Dalam sambutannya, Pdt. Dr. Fibry Jati Nugroho selain kembali mengingatkan para peserta tentang program-program PERSETIA yang akan dilaksanakan selama tahun 2024, juga menjelaskan objective dari Coaching Clinic yang merupakan bentuk tindak lanjut dari kegiatan Lokakarya PERSETIA 2023.


Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting memberikan pemaparan tentang prinsip dan teknis implementasi MBKM pada hari pertama. Pada hari kedua, Ibu Dr. Lidia Sandra, S.Psi., S.Kom., M.Comp., Eng.Sc, yang menjadi narasumber dalam acara tersebut, memberikan komentar dan juga evaluasi komprehensif terhadap beberapa kurikulum sekolah anggota dalam konteks implementasi MBKM. Hasil evaluasi tersebut, diharapkan dapat menjadi landasan dan petunjuk praktis dalam perbaikan dan pengembangan implementasi MBKM bagi sekolah-sekolah yang mengirimkan dokumen kurikulumnya.


Partisipasi 55 peserta dari berbagai sekolah tinggi teologi mendapat apresiasi dari seluruh peserta karena mendapatkan pengetahuan yang diharapkan menjadi bekal bagi mereka dalam menerapkan dan mengembangkan implementasi MBKM di kampus masing-masing. Para peserta juga mengungkap harapan mereka terkait adanya pelatihan dan pendampingan lanjutan terkait implementasi MBKM di masa yang akan datang. Seperti yang ditandaskan oleh salah satu peserta, “Coaching Clinic tentang Implementasi MBKM ini,” menurutnya “sangat bermanfaat. Bagi kami sendiri yang masih gamang dan enggan mengimplementasikannya menjadi pendorong agar segera mengimplementasikannya, menilik manfaat dan kegunaannya.” Selain itu, beberapa peserta juga mengharapkan agar kegiatan ini, dapat dilaksanakan dengan cara pendampingan satu per satu sekolah-sekolah anggota, agar bisa mengimplementasikan MBKM dengan baik.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*