Summer School PERSETIA 2019

Terpujilah Tuhan, Summer School PERSETIA 2019 telah selesai dan berjalan dengan baik pada tanggal 5-16 Agustus 2019 di Fakultas Teologi UKSW Salatiga. Pembukaan Summer School dilaksanakan di Gedung Balairung UKSW dan dibuka langsung oleh Rector UKSW, Bapak Neil Semuel Rupidara,SE.,Ms.C.,Ph.D dan ketua PERSETIA, Pdt. Yusak B. Setyawan, MATS, Ph.D. 
Kuliah Intensif Summer School PERSETIA Minggu pertama diajar oleh Pdt. Paulus Sugeng Widjaja, Ph.D (Dekan FTh UKDW) dengan tema “Peacebuilding in Local/Indonesian Context. Selain Pdt. Paulus ada Dr. Lester J. Ruiz (Director of Accreditation of Association of Theological Schools in the US and Canada) yang memberikan materi “Global Capital Contribution to Peacebuilding). Ada juga aktifis perdamaian Ibu Lian Gogali dari Institut Mosintuwu Poso yang memberikan materi tentang “Sharing Experience:Opportunities and Challenges in Peacebuiding”. Kuliah di minggu pertama diakhiri dengan ujian akhir yang diberikam oleh Pdt. Paulus sebagai dosen pengampu. Pada Sabtu tanggal 10 Agustus 2019, peserta mendapatkan kesempatan menikmati Candi Gedung Songo dan Goa Maria Ambarawa sebagai bagain dari Tour yang disiapkan oleh panitia pelaksana. Kesempatan Tour ini dimaksudkan sebagai penyegaran bagi peserta yang sudah lelah kuliah selama seminggu sehingga segar kembali untuk mengikuti kuliah intensif di minggu kedua. Pengurus PERSETIA yang bertugas sebagai Project Officer di Minggu pertama ialah Pdt. Justitia Vox dei Hattu, Th.D.
Untuk mingg kedua, dosen pengampu adalah Dr. Gé Speelman (Assistant Professor in Religious Studies at the PThU, Netherlands) dengan topic “Peacebuilding in Global Context “. Pada hari Selasa hadir juga Rev. Dr. Dorcas Gordon (Interim Director of the TST and as Vice-Chair of the Foundation for Theological Education in South East Asia) yang memberikan materi “Reading Bible in A Pluraistic Context”. Pada hari Rabu seluruh peserta melakukan ekskursion ke Yaysan Albaroqah di Salatiga dimana yayasan ini memiliki program-program dalam pengembangan “Peacebuilding” seperti pemberdayaan perempuan desa, paguyuban kontak tani dan sekolah berbasis alam dan kemandirian yang disebut Qariyah Thayibbah. 
Pada hari terakhir perkuliahan untuk minggu kedua, tugas akhir peserta adalah membuat paper dan dikirimkan kepada dosen pada hari Minggu 18 Agustus 2019. Setelah seluruh proses perkuliahan berakhir, acara penutupan dilaksanaan di ruangan perkuliahan yang dihadiri seluruh panitia dan dosen-dosen FTh UKSW. Dalam acara penutupan, PERSETIA yang diwakili Project Officer Ibu Rachel Iwamony, Ph.D dan Direktrur Pelaksana, memberikan plakat sebagai ucapan terimakasih kepada FTh UKSW dan diterima oleh Dekan FTh Bapak Dr. David Samiyono dan Ketua MSA UKSW Pdt, Dr. Tony Tampake. PERSETIA mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh panitia yang telah bekerja untuk menyiapkan seluruh rangakian Summer School 2019 ini. Kegiatan terakhir Summer School adalah malam budaya yang dilaksanakan di Asrama FTh UKSW tempat peserta menginap. Dalam malam budaya, semua peserta menampilkan lagu, tarian dari budaya masing-masing. Kiranya proses belajar dan proses perjumpaan peserta dalam program Summer School 2019 ini dapat menjadi pelajaran dan inpirasi yang baik bagi peserta untuk sungguh-sungguh menjadi agen-agen perdamaian juga agen-agen ekumenis ketika kembali ke konteks amsing-masing. Amin.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*